Karakter Umum tikus
- Hewan Pengerat: Ini adalah ciri paling fundamental. Gigi seri tikus akan terus tumbuh sepanjang hidupnya. Oleh karena itu, mereka harus terus mengikis giginya dengan mengunyah benda-benda keras seperti kabel listrik, kayu, pipa, dan lainnya. Ini bisa menyebabkan kerusakan serius pada properti.
- Omnivora: Tikus adalah pemakan segala. Mereka tidak pilih-pilih makanan dan akan memakan apa pun yang tersedia, mulai dari biji-bijian, buah-buahan, sayuran, hingga sisa makanan manusia.
- Daya Adaptasi Tinggi: Tikus sangat adaptif dan bisa hidup di berbagai lingkungan, baik di perkotaan, pedesaan, bahkan di dalam rumah, gudang, atau saluran pembuangan. Mereka bisa bertahan hidup dalam kondisi yang kurang bersih sekalipun.
- Reproduksi Cepat: Ini adalah salah satu faktor utama mengapa populasi tikus bisa meledak dalam waktu singkat. Masa kehamilan tikus sangat singkat (sekitar 19-23 hari), dan mereka bisa melahirkan banyak anak dalam satu waktu (rata-rata 8-10 ekor). Induk tikus bahkan bisa langsung hamil lagi setelah melahirkan. Sepasang tikus bisa menghasilkan ribuan keturunan dalam setahun di lingkungan yang ideal.
- Hewan Nokturnal: Tikus umumnya aktif di malam hari. Mereka cenderung bersembunyi di siang hari dan keluar mencari makan serta beraktivitas saat suasana sepi dan gelap.
- Penciuman dan Peraba yang Tajam: Meskipun penglihatannya buruk dan buta warna, tikus memiliki indera penciuman dan peraba (kumis) yang sangat sensitif. Ini membantu mereka menavigasi di kegelapan, mencari makanan, dan mendeteksi bahaya.
- Cerdas dan Waspada (Neophobia): Tikus memiliki daya ingat yang baik dan cenderung curiga terhadap hal-hal baru di lingkungannya (neophobia). Ini membuat mereka sulit ditangkap dengan perangkap baru atau umpan yang baru diletakkan. Mereka akan “menguji” makanan atau perangkap sebelum benar-benar mendekat.
- Kemampuan Fisik yang Baik: Tikus adalah hewan yang gesit. Mereka bisa melompat tinggi (vertikal hingga 77 cm, horizontal hingga 240 cm), memanjat dengan lincah, berenang (hingga 72 jam), dan menyelam (hingga 30 detik).
- Penyebar Penyakit: Tikus adalah vektor berbagai penyakit berbahaya yang dapat menular ke manusia, seperti Leptospirosis, Hantavirus, Salmonellosis, dan Tifus Murine. Mereka menyebarkan bakteri atau virus melalui urin, kotoran, air liur, atau parasit yang hidup di tubuh mereka (seperti kutu).
- Hewan Sosial: Beberapa spesies tikus hidup berkelompok dan memiliki struktur sosial.

Tikus bukan sekadar hama yang mengganggu, tapi juga membawa bahaya serius bagi kesehatan manusia. Mereka adalah pembawa berbagai penyakit mematikan dan bisa menyebabkan kerusakan properti yang berisiko.
Bahaya Tikus Untuk Manusia
Berikut adalah beberapa bahaya utama yang ditimbulkan tikus:
1. Penularan Penyakit Berbahaya
Tikus dikenal sebagai vektor (pembawa) lebih dari 35 jenis penyakit di seluruh dunia. Penularan bisa terjadi melalui beberapa cara:
- Kontak Langsung: Menyentuh kotoran, urin, air liur, atau bangkai tikus yang terinfeksi.
- Gigitan: Gigitan tikus yang terinfeksi dapat menularkan bakteri atau virus langsung ke aliran darah.
- Kontaminasi Makanan dan Air: Tikus mengotori makanan, air, dan permukaan dengan kotoran, urin, atau air liurnya yang mengandung patogen.
- Udara/Inhalasi: Menghirup debu yang terkontaminasi urin atau kotoran tikus kering.
- Vektor Perantara: Kutu atau tungau yang hidup di tubuh tikus dapat menggigit manusia dan menularkan penyakit.
Beberapa penyakit serius yang dapat ditularkan oleh tikus meliputi:
- Leptospirosis: Disebabkan oleh bakteri Leptospira yang umumnya ditularkan melalui urin tikus yang mencemari air atau tanah. Bakteri masuk ke tubuh melalui luka terbuka, selaput lendir (mata, hidung, mulut), atau makanan/air yang terkontaminasi. Gejalanya bisa berupa demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot (terutama betis), mata merah, hingga komplikasi parah seperti gagal ginjal, meningitis, atau kerusakan hati.
- Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS) dan Hemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS): Disebabkan oleh Hantavirus yang disebarkan melalui urin, feses, dan air liur tikus yang terinfeksi. Penularan utama adalah melalui penghirupan partikel virus di udara. HPS menyerang paru-paru dan bisa berakibat fatal, sementara HFRS menyebabkan demam berdarah dan kerusakan ginjal.
- Penyakit Pes (Black Death/Bubonic Plague): Meskipun jarang dijumpai saat ini, bakteri Yersinia pestis penyebab pes dibawa oleh kutu tikus. Ketika kutu yang terinfeksi menggigit manusia, bakteri dapat menular. Penyakit ini menyebabkan demam tinggi, pembengkakan kelenjar getah bening, dan bisa sangat mematikan jika tidak ditangani dengan cepat.
- Salmonellosis: Bakteri Salmonella yang menyebabkan keracunan makanan dapat ditularkan melalui kotoran tikus yang mencemari makanan atau peralatan dapur.
- Rat-Bite Fever (RBF): Penyakit yang disebabkan oleh bakteri setelah seseorang digigit atau kontak dengan tikus yang terinfeksi, atau mengonsumsi makanan/minuman yang terkontaminasi. Gejalanya meliputi demam, ruam, dan nyeri sendi.
2. Kerusakan Properti
Selain bahaya kesehatan, tikus juga menyebabkan kerugian materi yang signifikan:
- Kerusakan Struktur Bangunan: Tikus suka menggerogoti kayu, pipa PVC, insulasi, dan struktur bangunan lainnya untuk mengasah gigi mereka yang terus tumbuh. Ini bisa melemahkan fondasi atau dinding.
- Kerusakan Kabel Listrik: Menggigit kabel listrik adalah perilaku umum tikus, yang dapat menyebabkan korsleting, kebakaran, atau bahkan pemadaman listrik.
- Kontaminasi Makanan dan Gudang: Tikus mengotori persediaan makanan di dapur atau gudang dengan urin dan kotorannya, membuatnya tidak layak konsumsi dan berpotensi menyebarkan penyakit.
- Kerusakan Furnitur dan Pakaian: Mereka sering membuat sarang di dalam furnitur berlapis kain, lemari pakaian, atau kotak penyimpanan, merusak isinya dengan menggerogoti atau mengotori.
3. Stres dan Gangguan Psikologis
Keberadaan tikus di dalam rumah atau lingkungan kerja dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan ketidaknyamanan. Suara berisik di malam hari, bau tidak sedap, dan kekhawatiran akan penyakit atau kerusakan dapat mengganggu kualitas hidup dan produktivitas.
Mengingat berbagai bahaya ini, sangat penting untuk mengambil tindakan pencegahan dan pengendalian tikus yang efektif untuk melindungi diri, keluarga, dan properti Anda di Kupang. Apakah Anda ingin tahu lebih banyak tentang cara mencegah tikus masuk ke rumah?