Tikus Itu Bukan Masalah Sepele
Kebanyakan orang cuma geleng-geleng pas lihat tikus lewat. Jijik, iya. Tapi setelah itu? Dibiarkan begitu aja. Padahal, kehadiran tikus di rumah bukan cuma soal kotor atau suara lari-lari di plafon malam hari. Ini tentang risiko kesehatan, kerusakan properti, bahkan potensi bencana.
Penyakit dari Tikus Bisa Sangat Serius
Tikus dikenal sebagai pembawa berbagai penyakit berbahaya, bahkan mematikan. Beberapa penyakit yang bisa ditularkan antara lain:
Leptospirosis
Penyakit ini menular lewat urin tikus yang bercampur dengan air atau tanah. Terkena luka kecil saat bersentuhan dengan air kotor saja bisa menyebabkan infeksi. Gejalanya mirip flu berat, tapi bisa berujung fatal jika tak ditangani.
Hantavirus
Hantavirus menyebar lewat debu dari kotoran tikus kering yang terhirup. Dampaknya bisa menyebabkan gangguan pernapasan akut, dan sayangnya belum ada obat khusus untuk mengatasi virus ini.
Salmonellosis
Tikus juga bisa mencemari makanan dan peralatan dapur. Kalau tertelan, bakteri Salmonella bisa menyebabkan diare parah dan dehidrasi—terutama berbahaya untuk anak-anak dan lansia.

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry’s standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it to make a type specimen book. It has survived not only five centuries, but also the leap into electronic typesetting, remaining essentially unchanged. It was popularised in the 1960s with the release of Letraset sheets containing Lorem Ipsum passages, and more recently with desktop publishing software like Aldus PageMaker including versions of Lorem Ipsum.


